Jumat, 04 Maret 2011

ASTOE: Lima aspek dasar expertise area seorang Industrial Design

ASTOE: Lima aspek dasar expertise area seorang Industrial Design

Lima aspek dasar expertise area seorang Industrial Design

oleh KhomZin Arief pada 03 Maret 2011 jam 13:27

5 aspek expertise area seorangindustrial designer ketika merancang suatu produk industri sebagai berikut:



1. Usability

adalah segala aspek yang berhubungan dengan interaksi antara produk dan user, kemudahan penggunaan suatu produk, fungsi dan utilitas-nya…



2. Appearance

segala hal berhubungan dengan representasi fisik suatu produk dalam hal bentuk, proporsi, warna, tekstur, material dll.



3. Maintenance

bagaimana produk ini digunakan, dan dirancang sedemikian rupa untuk kemudahan instalasi,maintenace dan replacing…



4. Costs

seperti telah saya bahas sebelumya, ini adalah segala aspek yang berhubungan dengan bagaimana merancang suatu produk yang memiliki cost impact seminimal mungkin di tooling,manufacturing process dan assembly, serta recyclability-nya



5. Communication / Marketability

hal ini berkaitan dengan manifestasi visual dari brand sebagai salah satu strategi marketabilitysuatu produk di pasaran…dan bagaimana produk ini dapat diterima dengan baik pada target market yang dituju…

Industrial designer tidak sekedar membuat barang menjadi indah, tidak sekedar mendesain ‘bungkus’, bukan seniman… dan bukan pula technician…



we are Industrial Designers !



the most visual people in the world…

the genius who develops and optimizes left and right brain skill simultaneously…

the creative individual who has sufficient artistic, and engineering knowledge to develop excellent products you use in your daily life…

the experts who will solve your problems…and fulfill your needs through products

the conceptors & strategists who will make your product success in the business competition



we are professionals, never …never underestimate us ….

Sabtu, 04 September 2010

SEMANTIKA

Semantika merupakan metode mencari tahu hal ihwal pemaknaan di dalam bahasa. Makna yang harus digali, baik dari leksikalnya maupun dari struktur gramatiknya. Ilmu semantik adalah ilmu yang serba penting (sebab tujuan umum berbahasa adalah menyampaikan makna) tetapi pula serba sulit (makna yang cenderung arbitrer dan given itu harus dirumuskan melalui struktur yang terpola). Semantik atau mantik adalah cara ilmiah yang diusahakan untuk membidik tujuan makna bahasa yang pas lewat struktur bahasa yang tersajikan. Ada makna, ada struktur. Struktur dipakai untuk mengarahkan bahasa agar valid, makna dipakai untuk menyampaikan pesan agar tepat.

Sementara ini, ada dua cara ilmiah untuk mengejar makna. Ilmu semantik itu sendiri dan ilmu semiotik. Semantik beroperasi hanya di lambang dan tanda yang tersistem, yakni yang hanya terekstrak dalam bahasa verbal. Itupun di luar bidang fonetik dan fonemik bahasa. Semiotik lebih lebar jelajahnya. Semiotik mengobservasi segala hal tentang tanda, baik yang sudah dilambangkan atau belum dan tentu saja hal itu membuatnya tidak terbatas pada bahasa verbal.

Di dalam ilmu semantik sendiri, disediakan sejumlah pendekatan, metode dan teknik. Ada pendekatan konseptual yang khas metode leksikal, ada pula pendekatan operasional yang khas metode gramatik. Di dalam teknik penyulingan makna yang disebut weighting, dipakai pula pendekatan komponensial. Jadi tergantung mau dari mana peneliti berburu makna di dalam bahasa. Bisa melalui per-kata-nya atau laksem (leksikal), melalui elemen penyusun kata (komponensial), maupun melalui fiksasi dan komposisi terstruktur dalam kalimat lengkap (gramatikal).

Di dalam mengali makna, seranta denotasi dan konotasi juga jadi pertimbangan penting. Secara denotatif, makna akan selalu dapat ditemukan pada setiap kata. Secara konotatif, kata yang sama kadangkala atau seringkali mempunyai kandungan rasa makna yang berbeda. Makna dari kata yang sama bisa berasa lebih, kurang, sangat, positif, negatif maupun rasa dalam kecenderungan lainnya. Ada pula makna kiasan atau makna biasan dari sejumlah kata atau kalimat yang telah disepakati domain makna tujuannya.